Dikampungku lagi ramai tradisi irim-irim. Sebuah tradisi masyarakat indramayu saling mengantarkan makanan kepada kerabat dan tetangga yang biasanya mulai ramai menjelang hari lebaran seperti saat ini. Saling bertukar rasa saja, karena makanan yang dikirim pun hampir serupa yaitu lontong/ketupat + opor.
Satu lagi yang tak kalah menarik tradisi saat ramadhan di indramayu yaitu obrog.Obrog adalah tradisi unik untuk membangunkan orang untuk sahur dikampungku indramayu.Hanya saja, pada zaman dulu rombongan obrog menggunakan beduk atau kentongan masjid atau mushollah untuk membangunkan warga pada saat sahur. Mereka biasanya keliling desa menjelang waktu sahur untuk membangunkan warga. Biasanya mereka menyanyikan pujian-pujian kepada Allah dan Nabi Muhammad SAW.
Tapi seiring perkembangan zaman tradisi obrog kini sudah mulai menggunakan alat musik modern. Dibeberapa daerah dikabupaten indramayu sudah menggunakan alat musik seperti gitar, kendang, dan organ tunggal serta menggunakan pengeras suara atau sound system dengan menyanyikan lagu-lagu tarling bahkan dangdut.
Mudah-mudahan tradisi irim-irim dan obrog ini tidak hilang ditelan zaman dan terus dilestarikan terutama untuk membangunkan warga saat sahur tiba. Karena justru tradisi-tradisi unik seperti ini yang selalu dirindukan masyarakat indramayu akan suasana Ramadhan dan Lebaran terutama saat mereka sedang berada diluar wilayah indramayu ataupun sedang berada jauh bekerja di luar negeri.
Indramayu, 10 juli 2015
annih